NAGA138 – Di Mobil Pelatihan Keliling, Warga Jakarta Bisa Belajar Keterampilan Baru Gratis

Mobil Training Unit tengah terparkir di Rusunawa KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (2/5/2025).

Lihat Foto

Mobile Training Unit (MTU), yaitu kendaraan pelatihan kerja keliling yang hadir langsung ke tengah masyarakat.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam 100 hari pertamanya menjabat.

Ia berharap keberadaan MTU bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh warga, terutama yang belum memiliki pekerjaan.

“Ini memang program yang sangat dibutuhkan di lapangan. Tujuannya sederhana, agar warga yang belum beruntung, yang belum bekerja, bisa mendapatkan keterampilan dan peluang,” ujar Pramono, dilansir dari Antara, Jumat (2/5/2025).

MTU menyediakan berbagai pelatihan keterampilan, mulai dari tata rias, menjahit, hingga desain grafis. Pramono mengaku terkesan dengan pelatihan yang dilakukan langsung di lokasi permukiman warga.

Peserta pelatihan di MTU akan mendapatkan sertifikat keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha mandiri.

Selain itu, Pemprov Jakarta juga berkomitmen memberikan dukungan permodalan bagi peserta pelatihan yang ingin memulai usaha.

Menurut Pramono, permasalahan warga biasanya ada pada permodalan. Pemprov Jakarta, kata dia, tidak bisa memberikan bantuan sepenuhnya gratis.

“Tetapi membantu permodalan semurah mungkin. Apakah dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau lainnya,” jelas Pramono.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta Hari Nugroho menambahkan, program MTU menyasar warga ber-KTP DKI Jakarta.

Mobil pelatihan ini akan bergilir ke seluruh wilayah Jakarta dan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis seperti RPTRA, kelurahan, hingga rusunawa.

“Sejauh ini, 40 persen program MTU sudah berjalan. Sisanya akan dijalankan di berbagai titik, seperti kelurahan, RPTRA, dan rusun yang memang membutuhkan pelatihan,” kata Hari.

Menurut Hari, antusiasme warga terhadap program ini cukup tinggi. Di Rusunawa KS Tubun, misalnya, jumlah peserta pelatihan meningkat dari 2.300 orang pada 2024 menjadi 2.700 orang tahun ini.

Bagi warga yang ingin mengikuti pelatihan, cukup mengajukan surat permohonan dari RT/RW, Karang Taruna, atau melalui lurah dan camat. Permohonan ini kemudian diteruskan ke Disnakertransgi untuk ditindaklanjuti.

Setelah permohonan masuk, Pemprov akan survei ke lokasi dan melakukan asesmen. Setelah itu, Dinas akan mengirimkan unit MTU sesuai kebutuhan warga.

Di KS Tubun, misalnya, pelatihan yang paling diminati adalah tata rias,” jelas Hari.

Setiap pelatihan di MTU berlangsung selama 20 hari. Seluruh proses pengajuan permohonan dan pelatihan dilakukan secara gratis.